9 Manusia dapat membuat rencana, tetapi Allah yang menentukan jalan hidupnya. 10 Raja menerima kuasa dari Allah, jadi, ia tidak bersalah dalam keputusannya. 11 TUHAN menghendaki orang berlaku jujur dalam perdagangan, juga dalam memakai ukuran dan timbangan. 12 Bagi penguasa, berbuat jahat adalah kekejian, sebab pemerintahannya kukuh karena Karena itu ia berjanji akan menempatkan tabut perjanjian di tempat yang lebih layak. Kita sering mendengar pepatah, “Manusia berencana, Tuhan menentukan.” Hari ini mungkin lebih tepat pepatah itu diubah menjadi, “Manusia berencana, Tuhan tertawa.” Reaksi Allah akan keprihatinan Daud terdengar seperti menertawakan usaha Daud. manusia, maka yang dim aksud dengan fitrah manusia adalah apa yang menjadi kejadian atau bawaannya sejak lahir, atau dalam b ahasa Melayu disebut dengan keadaan semula jadi (Mubarok, 2003: 24). Keperluan rata-rata jumlah tenaga kerja dapat dinyatakan dalam jam orang, atau bulan orang dibagi dalam kurun waktu pelaksanaan. Untuk merencanakan tenaga kerja proyek yang realistis perlu diperhatikan bermacam-macam faktor, yaitu produktivitas tenaga kerja, meratakan jumlah tenaga kerja guna mencegah gejolak (fluctuation) yang tajam. Sebagai makhluk Allah Subhanahu Wata’ala tentu manusia selain memiliki hak juga memiliki kewajiban. Kewajiban yang utama adalah beribadah pada Allah Subhanahu Wata’ala yang merupakan tugas pokok dalam kehidupan manusia hingga apapun yang dilakukan manusia harus sesuai dengan perintah Allah Subhanahu Wata’ala. Adapun NnnUNqS.

manusia merencanakan allah yang menentukan